Didalam era
globalisasi ini, kemajuan dibidang teknologi dan informasi berkembang begitu
pesatnya. Saat
teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut
tumbuh dengan pesat. Dapat kita bandingkan dengan era-era
sebelumnya bahwa era sekarang dari semua kalangan, dari letak geografis
dimanapun dapat merasakanya. Munculnya koneksi internet adalah pemicu utamanya,
sumber informasi ataupun yang lainya dapat kita dapatkan dengan mudahnya. Kini untuk mengakses facebook atau
twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media
sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak
hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Mulai dari daerah terpencil hingga berada di
pusat kota, baik dari kalangan rendah hingga kalangan atas. Tidak terbatas
dengan usia juga, mulai dari anak-anak hingga usia dewasa kesemuanya merasakan
kemudahan untuk mendapatkan berbagai informasi yang relative lebih mudah dan
cepat.
Keinginan
untuk aktualisasi diri dan kebutuhan
menciptakan personal branding, juga
menjadi alasan beberapa orang menggunakan media sosial. Kebiasaan-kebiasaan seperti
ini akan mematikan media-media konvensional karena keterbatasan dan besarnya
biaya yang dibutuhkan jika menggunakan media konvensional. Selain itu dalam hal
cakupan penyebaran berita, media konvensional juga kurang luas. Pesatnya perkembangan media sosial
kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk
memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal
yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang
pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan sosial media dengan jaringan
internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat
mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna sosial media
dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar,
video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page
pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan
Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast,
maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang
tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara
terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan
tak terbatas. Dengan semua kemudahan-kemudahan dan semua tentang kekurangan
maupun kelebihan yang dimiliki media sosial. Media ini akan membawa pengaruh
sangat besar bagi kehidupan masyarakat. Tetapi dampak atau pengaruh ini
relative terhadap seberapa pesatnya dan seberapa banyak pengguna media sosial
dalam daerah tersebut. Artinya tidak semua daerah mempunyai pengaruh yang sama terhadap media sosial. Seperti kita tahu
bahwa media sosial adalah adalah media online yang mendukung interaksi sosial
dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi
menjadi dialog interaktif. Hal inilah yang menjadi poin terjadinya perubahan
masyarakat dalam berbagai dimensi.
Seiring dengan meningkatnya
penggunaan media sosial maka akan mempunyai dua sisi pengaruh terhadap
perubahan masyarakat yang akan ditimbulkan yaitu sisi positif dan sisi
negative. Dimana media sosial ini akan mempengaruhi prilaku dan cara berfikir
manusia dikehidupan sosialnya dari berbagai perspektif dan perubahan sosial
secara meluas yang dalam hal ini menyangkut budaya.
Karena cakupan media sosial begitu luas dan bersifat sangat
cepat. Maka dengan begitu akan lebih cepat juga merubah pola pikir masyarakat.
Hal ini akan sangat terlihat dari prilaku maupun tindakan masyarakat. Selain
itu pengaruh media sosial juga dikarenakan dengan adanya Opinion leader.
Opinion Leaders ini memiliki pengertian Individu yang gagasannya dan perilaku
menjadi model bagi orang lain yang kemudian mengkomunikasikan pesan dan
mempengaruhi sikap dan perubahan perilaku para pengikut mereka.
Dengan akrabnya masyarakat terhadap media sosial maka secara
otomatis masyarakat akan membutuhkan peralatan teknologi informasi dan
komunikasi, salah satunya adalah komputer. Interaksi manusia dengan komputer
adalah suatu konsep yang menjelaskan mengenai hubungan antara manusia dengan
komputer tidak hanya dalam lingkup yang sempit namun juga dalam jangkauan yang
lebih universal. Konsep ini menjelaskan mengenai proses, dialog, dan kegiatan
dimana melaluinya pengguna memanfaatkan dan berinteraksi dengan komputer.
Interaksi manusia dengan media dapat dikategorikan dalam konsep ini. Manusia
yang tidak bisa lepas dari informasi selalu memanfaatkan teknologi komunikasi
yang berbasis teknologi komputer dalam kehidupannya. Ketika interaksi tersebut
terjadi, maka terjadi pula dampak-dampak yang dihasilkan oleh media dari
berbagai perspektif yang ada. Interksi manusia dengan komputer ini merupakan
perantara terhadap terjadinya implikasi perubahan perilaku dan sikap manusia
dalam proses komunikasi. Implikasi perubahan prilaku ini dapat berupa semakin
kritisnya cara berpikir dan cara pandang masyarakat terhadap sesuatu hal.
Tetapi tekadang juga karena terlalu disibukkan dengan komputer banyak waktu
yang terbuang sia-sia atau lupa dengan urusan-urusan maupun kegiatan lainya
misalnya olahraga, belajar. Untuk usia anak-anak maka pengaruh ini ini akan
membahayakan karena dapat merusak pola fikir dan dunia anak yaitu dunia
bermain. Interaksi sosial yang dibutuhkan maupun yang dilakukan juga tidak bisa
terpantau oleh orang tua, sehingga dengan luasnya jaringan komunikasi dan
informasi seorang anak tidak bisa menyeleksi informasi dan komunikasi yang
mereka butuhkan.
Begitu besarnya pengaruh media sosial
juga akan semakin membuat masyarakat menginginkan dimanapun dan kapanpun mereka
dapat mengaksesnya. Sehingga kebutuhan alat teknologi informasi dan komunikasi
yang semakin canggih dan dapat dibawa kemana-mana ataupun kelebihan- kelebihan
lainya semakin meningkat. Hand phone (HP)
adalah salah satu peralatan yang dipilih masyarakat sekarang ini sebagai alat
teknologi informasi dan komunikasi yang canggih dan mudah dibawa kemana-mana.
Seperti di negara kita Indonesia, Industri telekomunikasi Indonesia telah
berkembang sangat luarbiasa sejak tahun 2000 dengan jumlah pelanggan selular di
Indonesia sudah mencapai 236 Juta pelanggan pada akhir tahun 2010. Sehingga
bisa dikatakan penetrasi pasar sudah mencapai 99% dari total penduduk Indonesia
2010 sebesar 237 Juta penduduk walaupun tingginya jumlah akumulasi pelanggan
selular ini disebabkan ada beberapa pelanggan yang berlangganan lebih dari satu
operator. Para operator pun bersaing menawarkan berbagai macam layanan untuk
mengakses internet baik melalui handphone ataupun menggunakan menggunakan
modem. Dengan harga akses internet melalui teknologi selular yang semakin murah
mengakibatkan hampir 40% pelanggan selular telah mengakses internet melalui
handphone mereka yang mana rata-rata mereka mengakses social media network seperti facebook dan twitter.
Berdasarkan data dari
insidefacebook.com di bulan September 2010 bahwa Indonesia telah menjadi
pengguna ke-3 terbesar di dunia dibawah Amerika Serikat & Inggris dengan
pengguna 27.8 Juta. Ini akan mempunyai dampak buruk tersendiri bagi Indonesia.
Karena akan mengakibatkan meningkatnya individualitas dari
masyarakat Indonesia yang sering berinteraksi melalui media social network. Individualitas disini
adalah mereka tidak terlalu perduli dengan orang-orang yang berada disekitarnya
namun lebih sibuk dengan handset yang mereka pegang mulai dari chatting, update
status di facebook ataupun ngetweet di twitter. Sehingga ada yang mengatakan
bahwa media sosial network adalah connecting people tapi disconneted family.
Padahal seperti kita ketahui bersama bahwa masyarakat Indonesia mempunyai
budaya sangat menjunjung tinggi arti kekeluargaan.
Dengan
tingginya penggunaan media sosial network di range umur 13 – 25 tahun
berdasarkan data dari inside facebook yang mana pengguna di range umur tersebut
mencapai 70% dari total pengguna di Indonesia. Sehingga menjadi ketakutan
kedepannya, generasi muda tersebut menjadi generasi yang individualis dan
melupakan nilai-nilai nenek moyang mereka yang sangat menjunjung tinggi sifat
kekeluargaan dan kebersamaan dalam hidup bermasyarakat.
Dengan
merebaknya media sosial, maka dunia politikpun tidak ketinggalan untuk ikut
andil didalamnya. Bagi para politikus yang akan mencalonkan diri sebagai
pemimpin atau wakil masyarakat juga menggunakan media sosial ini karena
dianggapnya media sosial sangat berpengaruh dan siapapun atau dimanapun dapat
mengaksesnya walupun dengan lambat sekalipun. Ini sebagai indikasi berubahnya
pola pikir dan kretifnya masyarakat sebagai contoh metode internet marketing yang digunakan oleh
Barack Obama dalam memenangkan pemilu di Amerika Serikat adalah contoh pengaruh
media sosial yang bisa
mempengaruhi preferensi seorang pemilih untuk memilih kandidat presiden di
negara adikuasa tersebut. Contoh paling nyata di Indonesia dari efektivitas
internet dalam isu masyarakat adalah ‘gerakan pembebasan’ Bibit-Chandra di
facebook yang merupakan kunci strategis kemenangan masyarakat menghadapi
politik bengis oknum aparat hukum. Setelah itu internet kembali membantu
pembebasan Prita dari tekanan institusi yang arogan dibantu oknum penegak
hukum.
Masyarakat
sekarang ini juga semakin banyak yang menggunakan media sosial untuk
keperluan-keperluan misal dalam biadang bisnis yang nantinya akan meningkatkan
perekonomian masyarakat. Kumudian Meningkatkan cara dan mutu penyampaian
jasa-jasa publik pemerintah
sehingga akan lebih cepat sampai pada masyarakat. Menambah
dan memicu pengetahuan baru yang didapat dari bidang teknologi informasi dan
komunikasi. Memicu keseimbangan
distribusi populasi
dan menghilangkan
kesenjangan sosial dan ekonomi antara information rich dan information poor.
Perkembangan Information Communication Technology
(ICT) telah membawa banyak kemajuan bagi masyarakat Indonesia pada khususnya. Begitu juga media sosial, kuatnya
pengaruh dan pesatnya perkembangan media sosial mengakibatkan perubahan pada
dimensi masyarakat. Namun di balik penggunaan teknologi tersebut, lambat laun
pola budaya maupun kebiasaan masyarakat akan terdistorsi mengikuti gaya hidup
sosial masyarakat dibelahan dunia lainnya karena begitu mudahnya mendapatkan
informasi mengenai trend mode dari
media social network di Internet. Dari sisi
keluarga hendaknya setiap orang tua selalu mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang internet dan mereka bisa mengajarkan kepada anak-anak mereka mengenai
dampak-dampak negatif dari internet. Selain itu guru juga harus melakukan pengontrolan terhadap
para muridnya, mengetahui pengaruh dari media sosial di internet. Perlu
dilakukan tindakan yang komprehensif dari semua stakeholder untuk mengurangi
pengaruh negatif media sosial terutama kepada generasi muda. Agar kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi sejalan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku.